Halaman

Minggu, 10 Mei 2020

Pengalaman Saya Rapid Test Covid 19

Pengalaman Saya Rapid Test

Assalammualaikum.Wr.Wb

Hai, apa kabar teman-teman semua,kali ini saya mau berbagi mengenai pengalaman saya mengikuti rapid test di kantor Dinas Kesehatan Kota Bengkulu di hari minggu lalu (10/05/2020) bersama dengan teman-teman tim liputan dan satgas covid 19 Dinas Kominfo dan Persandian Kota Bengkulu. Namun, ada juga beberapa wartawan media online yang ikutan test.

Baca Dulu :  Kasus Covid 19 Pertama



Pemberitahuan Mendadak, Anti Melambat

Saya sedang menyelesaikan tilawah usai shalat dhuha. Shalat dan ngaji, iyess. Mandi belum, hihihi. Sayang airnya dong kalo dipake sering-sering, jadi mandinya dihematin. 

Sebuah informasi masuk di sebuah grup WhatApps. Pesan itu singkat tapi bikin deg-degan. Diminta untuk Rapid Test.

Baca tulisan Rapid Test, auto mikirnya banyak sekali. Kebayang petugas yang pakai APD lengkap, kebayang jarum suntikan, kebayang alat untuk tesnya, kebayang orang pada antre yang entah berantah dari mana.

Pokoknya membayangkannya lama, dan bisa ngabisin waktu kalo mandi. Yang seramnya lagi membayangkan kalo di antara sekian yang ikut test. Lalu ada yang reaktif atau positif. Waduh, bikin palak tiba-tiba pusing deh.

Asbab Mendadak Rapid Test

Pagi minggu itu di balai kota emang sedang ada Vidcon Gubernur dan semua Walikota/Bupati se Provinsi Bengkulu beserta pejabat terkait.  Membahas soal  pencegahan, penanganan dan penganggulangan Covid 19

Ini data kota Bengkulu, per 9 Mei 2020

Bengkulu, kian ketar-ketir loh, seiring dengan kian bertambahnya jumlah kasus terkonfirmasi. Apalagi dari data yang ada , beberapa pejabat publik, petugas kesehatan ada yang positif. Lalu ada yang bilang kalo sekarang Bengkulu udah transmisi lokal untuk kasus Covid 19 ini.

Transmisi lokal itu maksudnya bahwa, penyebaran Covid 19 ini sudah terjadi di antara sesema masyarakat. Entah ke siapa, oleh siapa dan darimana. Semua punya potensi untuk menularkan dan ditularkan. Kita tidak tahu, darimana dan bagaimana hal itu bisa terjadi.

Data Provinsi Bengkulu, per 9 Mei 2020


Dari poster di bawah ini yang dibagikan oleh Diskominfotik Prov Bengkulu dan Diskominfosan Kota Bengkulu, informasi mengenai covid ini makin hari makin bertambah. Data ini dikeluarkan setiap hari oleh dinas kominfo tersebut.

Siap Berangkat Rapid Test dan Tragedi Kunci Gembok

Informasi awal, tempat tes nya di Balai Kota Bengkulu. Saya bersiap dengan persiapan seperti biasa ketika harus keluar rumah.

Semua sudah siap, tinggal hidupin motor, buka pagar dan ke luar. Bagian buka pagar kalo ada yang mau keluar itu tugas si sulung, kakak Nawra.

Saya menghidupkan motor, memakai sarung tangan dan helm, serta jaket. Siap meluncur. Eh, ternyata pintu pagar nggak bisa dibuka karena kunci gemboknya error.

Dipikirin kok bisa error, yah nggak akan ada habisnya apalagi sambil marah dan menyalahkan. Kami berdua berusaha dan susah untuk membukanya. Ini benaran error, tidak ada solusi lain kecuali di potong.

Baca Nih : Belajar di Rumah Via TVRI

Bala bantuan datang tapi disertai omelan pak suami, kami cuma diam. Dijawab pun ntar makin panjang, udahlah diam saja. Saya berdoa semoga proses pemotongan dengan gergaji besi berjalan lancar. 

Wajar aja sih pak suami ngomel, ternyata memotongnya juga susah. Dibantu ama palu godam dan tang pun tetap aja agak ribet dan lama. Tapi pak suami tetap semangat, meski tetap sambil ngomel.

Akhirnya putus juga, pagar terbuka, saya pun bergegas pergi. Terima kasih suamiku, kami memang selalu mengandalkanmu sebagai satu-satunya lelaki di rumah ini, love you full!

Mendarat Selamat di Balai Kota Bengkulu

Perjalanan dari rumah kami yang sekarang , di daerah Simpang Nakau menuju Balai Kota menghabiskan waktu kira-kira sepuluh hingga dua puluh menit tergantung kecepatan dan mampir kemana aja dulu.

Saya memarkirkan motor, mencari tempat yang agak teduh, jam sudah menuju ke angka sebelas lewat. Matahari mulai terasa menyengat. Tampak teman-teman mulai ramai, sibuk dengan aktivitas masing-masing. Kebanyakan sih, sibuk sama handphone.

Vidcon Para Pemimpn Tingkat Prov, Kabupaten, Kota se Provinsi Bengkulu

Rupanya di dalam masih berlangsung Vidcon, jadi banyak yang ke luar. Nggak betah di dalam ruangan sebab AC hidup semua, kondisi dingin banget karena orang di dalamnya sedikit. Bisa dehidrasi lama-lama di dalam, apalagi dalam kondisi berpuasa.

Makanya sebagian teman dan saya pun jika sudah cukup lama berada di dalam, sesakali ke luar, mencari kehangatan, hahaha.

Zuhur Datang, Tempat Tes Pindah

Usai shalat kami diberitahu kalo di tes tidak dilakukan di Balai Kota karena kegiatan Vidcob belum kelar, jadi pindah ke Dinas Kesehatan Kota Bengkulu di jalan Basuki Rahmad.

Saya dan teman-teman menuju dinas Kesehatan. Di sana ternyata sudah mulai tampak teman-teman yang lainnya. Ada jug beberapa wartawan lain.

Test di lakukan di halaman kantor Dinkes, sudah terlihat tenda dengan tulisan posko Covid 19 di sisi kiri dan kanan halaman depan kantornya.

Sebelumnya kami sudah diminta data , jadi tinggal menunggu giliran saja. Ada beberapa kursi , sebagian dari kami memilih untuk duduk, selebihnya berdiri dan tetap jaga jarak.

Tahap pertama setelah dipanggil, kita akan di test suhu dulu dengan alat seperti pistol itu. Lalu mencocokkan data kembali, data yang diminta nama lengkap, usia, alamat dan nomer kontak yang bisa dihubungi, pada lembar data tersebut, nampak kolom komer peserta dan status hasil testnya nanti.Pada proses ini tidak begitu lama. Lalu menunggu kembali untuk diambil darahnya.

Terima kasih Diskominfosan dan Dinkes Kota Bengkulu yang sudah memfasilitasi

Tiba Giliran Saya Dong! Meski Lama

Usai di cek suhu kening, hasilnya 36,2 derajat celcius. Saya melakukan test ini sekitar pukul setengah dua siang. Lama ya, nunggu gilirannya.

Ok, tinggal nunggu diambil darah saja. Hasilnya juga nanti bakal ketahuan cepat, hanya menunggu sekitar 10 menitan. Semangat dong, sebentar lagi bakal dipanggil.

Tiba-tiba petuganya bilang, Alat Testnya Habis, ahay ini nggak enak banget loh, senang banget bakal dipanggil, tapi bohong!  Pas giliran saya dan lima orang teman lainnya. Seketika stok alat Rapid nya habis. Kok bisa pas gitu yah, hahaha.

Yah, udah nunggu aja dulu. Di sayap kanan halaman sudah antre para teman wartawan lain yang ikutan test. Kami diminta menunggu, usai mereka. Nanti kami akan di test lagi. Dua kali antre dong say!

Sebagian teman uah ngeluh, pengen pulang aja, sebab udah nunggu lama. Tapi saya nggak, pantang pulang kalo belum test.

Masa iya, udah nunggu lama, lalu hampah!!

Horay, Akhirnya Benaran Giliran Saya di Test!, Meski Dua Kali Antre

Senang dong, setelah diminta berbaris dengan jaga jarak, sudah masuk urutan ke empat, artinya kelima itu saya. Di depan saya ada Budi yang sudah bersiap diambil darahnya, ini nomer 22. Lalu di belakang saya ada Dwi, nomer 24. Saya nomer 23 dong.

Petugas mencocokan data kembali sebelum test

Tapi, pas giliran nama Budi dipanggil ada pengumuman lagi. Kalo jarum suntiknya habis, hahaha. Kok, bisa kena dua kali. Tadi alat Rapidnya habis, sekarang jarumnya. 

Budi langsung gelisah, sambil pasang muka masam, teman yang lain berceloteh, kali di antara kami bertiga ada yang belum mandi, hahaha. Entahlah, kok bisa kondisinya ngepas banget gini.

Test Berhasil Meski Alat Rapid dan Jarum Habis

Ini enaknya kalo test di Dinkes, kalo perlengkapan habis ya tinggal ambil saja. Kalo pun menunggu nggak begitu lama.

Persiapan Saya Rapid Test

1. Baca do’a dulu ya, supaya prosesnya lancar jaya. Lalu pakai masker

2. Cuci tangan dengan cara yang benar, gunakan sabun dan air mengalir. Di posko ini tersedia dong, tempat cuci tangan standar kesehatan. Sabun dan handtanizernya juga wangi banget. Jadi pengen ambil botol kosong.

3. Menyiapkan jari manis sebelah kiri yang kuat untuk ditusuk. Kabarnya sakit loh ditusuk jarumnya, sebab jarumnya lumayan gede.

4. Membawa tisu, kalo aja bakal nangis atau darah seketika ngucur, pengen balut tangan. Bisa juga bawa hansaplast, biar bisa ditutup bekas tusukan jarumnya. Tapi aku cukup bawa tisu aja.

5. Boleh berteriak kalo itu akan bikin kamu lega saat ditusuk jarumnya

6. Usai itu cuss cuci tangan sesuai prosedur segera

Ternyata testnya nggak lama, yang lama itu nunggu antre nya, Hasilnya pun bisa langsung diketahui.  Meski ini bukan test final karena bakal ada test lanjutannya lagi di atas tanggal 25 Mei, Paling nggak sudah melakukand dan nggak perlu takut berlebihan saat diminta test.

Baca Juga : Ketika Harus Kerja di Luar Saat Pandemi

Nunggu 10 menit, hasil tes keluar

Dengan Rapid test memang hasilnya bisa diketahui secara cepat sih, namun ini bukan hasil akhir. Kalo pun pakai rapid test, maka akan diminta lagi untuk test yang kedua. Yang lebih akurat untuk tes Covid 19 ini dengan tess Swarb yang menggunakan air liur peserta dan hasilnya juga baru bisa ketahuan sekitar 3-4 hari kemudian.




Apa Itu Rapid Test?

Menurut Alodokter.com, Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu Anda ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.

Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.

Pas ditusuk jarumnya, sakit loh! Tapi sebentar


Apa yang Harus Dilakukan Setelah Hasil Rapid Test COVID-19 Keluar?

1. Kapan hasil rapid test akan keluar?

Setelah melakukan pemeriksaan, maka hasilnya akan keluar saat itu juga, butuh waktu sekitar 10 menit untuk membaca hasilnya. 
2. Jika hasilnya positif? 

Sebaiknya kamu segera kembali melakukan konsultasi dengan dokter  Di sini kamu akan ditentukan tingkat keparahannya.Jika dokter mengatakan bahwa gejala yang kamu alami masih ringan, maka kamu akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

3. Jika hasilnya gejala sedang atau berat?

Sementara, jika dokter mengatakan bahwa kamu memiliki tingkatan gejala sedang atau berat, maka kamu akan dirujuk untuk ke rumah sakit khusus penanganan COVID-19 untuk mendapatkan perawatan intensif.

4. Jadi, siapa saja yang perlu melakukan rapid test?

Jika kamu atau orang terdekat kamu memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19, kini saatnya untuk memastikan kesehatan kamu dengan melakukan rapid test COVID-19. 

Itu 4 hal yang harus kamu lakukan setelah hasil Rapid test keluar versi Halodoc.

Alhamdulillah, saya pulang menjelang waktu Ashar, di sepanjang jalan pulang suara Azan di beberapa masjid terdengar syahdu. Membayangkan bakal pulang ke rumah, sampai di rumah, pasti rumah masih berantakkan dan makanan buat berbuka belum siap.

Mau gimana lagi yah, namanya juga rumah punya anak kecil dan anak-anak makan kalo emaknya yang masak. Tapi zaman sekarang makanan bisa siap saji hanya dalam waktu 10 menit kok, tes covid 19 aja bisa 10 menit masa masak nggak bisa!

Nah, teman-teman ini cerita saya sewaktu ikutan Rapid Test untuk pertama kali, nanti akan ada test selanjutnya, semoga hasilnya juga negatif ya. 

Yuk, tahan diri di rumah aja dan jaga kesehatan serta kebahagian, agar sista corona segera pergi. Kamu sudah ikutan Rapid test juga kah, yuk berbagi di kolom komentar blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar