5 Alasan Menonton Film Dancing In the Rain
Assalammualaikum.Wr.Wb
Hai sahabat Milda, bagaimana kabar kalian semua. Jangan lupa untuk selalu bahagia dan menciptakan kebahagian untuk diri sendiri dan keluarga. Salah satunya dengan nonton bersama. Banyak pilihan genre dan judul film yang bisa kamu tonton. Salah satunya kamu bisa ajak keluarga untuk nonton film Dancing In The Rain.
Film Dancing In The Rain ini genrenya drama, jadi asik dan seru jika ditonton bersama-sama. Film ini diproduksi oleh Screenply film yang memang sudah sangat teruji menghasilkan film-film bagus. Secara resmi, memang film ini dirilis sejak 18 Oktober 2018 lalu. Meski terbilang film lama, tidak masalah karena filmnya tidak terbatas ruang dan waktu. Tetap mengesankan ditonton sekarang bahkan di masa yang akan datang.
Ada beberapa alasan kenapa kamu sebaiknya nonton film Dancing in The Rain ini bersama dengan keluarga di rumah. Kamu bisa menonton di aplikasi nonton, agar lebih nyaman dan leluasa. Salah satunya bisa nonton di aplikasi Vidio
5 Alasan Menonton Film Dancing In The Rain
1.Para Pemain yang OK
Film ini diperankan oleh artis yang memang sudah beken di dunia akting. Ada Deva Mahendara yang berperan sebagai Radin, lalu ada Dimas Anggara yang berperan sebagai Banyu dan Bunga Zainal sebagai Kanara. Selain itu film ini juga didukung oleh pemain film perempuan senior Indonesia seperti Christine Hakim. Siapa yang tidak kenal dan tahu bagaimana Christine berakting. Ia selalu total dan mampu berperan dengan baik.
Film ini juga menghadirkan pemeran pendukung seperti Niniek L Karim (Eyang Widya, tetangga Eyang Uti), Djenar Maesa Ayu (Katrin, Ibu dari Radin), dan ketiga pemeran karakter utama versi anak-anak yaitu Gilang Olivier, Joshua Rundengan, serta Greesella Adhalia.
Pada Festival Film Bandung, Dimas Angga terpilih sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji atas film Dancing In The Rain ini.
2.Sutradara dan penulis cerita ok
Film ini disutradarai oleh Rudy Aryanto dengan naskah yang ditulis oleh Tisa TS. Mereka berdua juga sudah banyak menghasilkan film yang bagus. Beberapa film karya Rudi lainnya , antara lain Psikopat (2005), Surat Cinta untuk Starla the Movie (2017), The Perfect Husband (2018),The Way I Love You (2019),Kutuk (2019).
Sedangkan Tisa TS juga sudah menulis banyak film, di antaranya Di Sini Ada Setan (2004),Rantai Bumi (2006),Magic Hour (2015),London Love Story (2016),ILY from 38.000 FT (2016),Promise (2017),London Love Story 2 (2017),One Fine Day (2017),Surat Cinta Untuk Starla (2017),London Love Story 3 (2018),The Perfect Husband (2018),Dancing in the Rain (2018)
3.Jalan Cerita yang OK
Film Dancing in the Rain menambah daftar film Indonesia yang bertemakan autisme. Sebelumnya, sempat ada film bertema sama seperti My Idiot Brother (2014) dan Malaikat Kecil (2015).
Jalan cerita film ini mudah sekali dinikmati dan dicerna setiap penonton. Kita tidak perlu banyak berpikir saat menonton film ini. Film ini menceritakan kisah persahabatan Banyu yang mengalami autis namun cerdas. Diketahui bahwa Banyu sejak kecil diasuh dan dirawat oleh neneknya. Saat mulai masuk sekolah baru sang nenek mengetahui bahwa Banyu mengalami Spectrum Autis. Sampai akhirnya Banyu bertemu dengan Radin dan Kanara.
Mereka menjalin persahabatan hingga mereka kuliah. Namun orang tua Radin, selalu menentang persahabatan tersebut. Ibunda Radin selalu beranggapan bahwa Banyu dan Kanara hanya memanfaatkan Radin untuk menjaga mereka berdua. Sebab ibunya beranggapan hanya Radin yang sehat dan normal.
Kondisi yang diceritakan di dalam film ini biasa dan pernah kita temui di dalam kehidupan kita sehari-hari.
4. Pesan atau Amanat Film yang OK
Banyak sekali pesan atau amanat yang baik bisa kita temui di dalam film ini. Mengenai ketulusan persahabatan, keikhlasan dari Eyang yang dengan sabar menjaga dan merawat Banyu yang ditelantarkan oleh orang tuanya.
Pelajaran tentang keberanian dan tanggung jawab yang diperlihatkan oleh Radin saaat menjaga sahabatnya. Bahkan ia tidak ingin jika sahabatnya mendapatkan kesusahan.
Hikmah tentang rasa saling pengertian dan memahami satu sama lainnya, Radin sangat paham dan mengerti dengan kondisi Banyu. Apalagi jika ia sedang kambuh, seolah ia tahu bagaimana membuat Banyu tenang. Begitu juga dengan Banyu, ia sangat menyayangi Radin dan Kanara. Bahkan Banyu merasa sangat sedih ketika Radin sakit dan ia ingin memberikan jantungnya untuk Radin. Yang terkena serangan jantung dan butuh pendonor.
5. Film yang OK Ditonton Siapa Saja
Film ini bisa ditonton oleh siapa saja, semua jenis umur. Laki-laki atau perempuan. Tua dan muda. Siapa saja boleh menonton film ini. Hampir tidak ada ada adegan orang dewasa sehingga aman juga jika ditonton oleh anak-anak. Meski ada sedikit adegan kekerasan. Namun, tidak terlalu vulgar. Film ini juga bisa ditonton bersama keluarga dalam berbagai keadaan. Dengan menontn film ini semoga setiap anggota keluarga bisa meneladani sikap baik dan pesan di dalam filmnya.
Nah, buat kamu yang mau ngajak keluarga nonton bareng. Film ini bisa dijadikan rekomendasi loh. Kamu juga bisa nonton melalui aplikasi Vidio. Supaya lebih praktis dan nyaman.
Selamat Menonton ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar