Halaman

Kamis, 01 Agustus 2019

Mimpi Bertemu Dengan Orang yang Sudah Meninggal

Assalammualaikum. Wr.Wb

www.mildaini.com_ ingatkan kalian bulan april yang lalu, kami mendapatkan musibah besar dengan meninggalnya Emak Cantik kami, tepatnya apda tanggal 6 April 2019. Hal ini tentu saja membuat kami bersedih dan merasa sangat kehilangan. Begitu juga dengan anak-anak kami, mereka sangat sedih dan sangat merasa kehilangan sosok neneknya.


Seperti kebiasaan kita secara umum, biasanya ahli musibah akan dikunjungi atau akan ada acara tahlillan. Di rumah ahli muisbah selama tiga hari. begitu juga di rumah Emak. Selama tiga jhari semua sanak keluarga dan tetangga kumpul di rumah Emak . Untuk memanjatkan doa,membaca ayat suci Al- Quran, ada ceramah agama. hal ini juga menajdi sarana untuk saling bersilaturahim. Biasanya sanak saudara yang jauh, juga berkumpul. Jadi rumah Emak ramai sekali .

Mimpi Bertemu Emak

Jadi pada malam kedua setelah Emak meninggal, suami bercerita bahwa ia melihat sosok Emak datang memasuki kamar. memang kamar Emak penuh dengan kami yang tiduran apa adanya, termasuk suami.

Di kamar ini, kalo kami sedang tidur, atau anak-anak sedang main di kamar ini. Emak sering tiba-tiba muncul di pintu kabar dan menyapa. kalo pagi hari, Emak sering berkata kepada anak-anak kami

Bangunlah, sudah siang dengan senyum dan suara yang agak besar

Secara spontan, kami biasanya akan melihat ke pintu dan wajah emak terlihat jelas. Biasanya emak hanya sebentar, hanya menyapa saja setelah itu beliau lanjut lagi ke ruang tamu atau ke teras. 

Nah, malam itu suami melihat hal itu, beliau melihat Emak datang dan melakukan hal yang biasa ia lakukan. Bedanya kali ini ini Emak hanya melihat-lihat saja, agak lama ia memperhatikan sekeliling kamar.

Ketika hal ini diceritakan kepada keluarga. Kakak perempuan saya dan saya juga yang berada sama di kamar tersebut tidak melihat Emak datang. Hanya suami saya aja. Kami pun ingin bertemu Emak meski hanya dalam mimpi. Rasa kehilangan ini, membuat kami masih ingin bersama Emak.

Harus saya akui, suami memang sangat sayang dengan Emak dan ini juga merupaka janji beliau sebelum menikah dengans aya, sebab Ibunya juga sudah meninggal. Suami akan mencintai, menyanyangi, memperlakukan Emak dengan sepebuh hati seperti ia mencintai ibu kandungnya. jadi wajar saja, kalo ia juga snagat rindu dengan Emak. Malam menjelang Emak mneinggal itu juga, suami ngak pernah jauh dari Emak, beliau terus membacakan doa, membimbing Emak membacakan kalimat tahmid, takbir dan syalawat. Sampai akhirnya Emak meninggalkan kami semua.

Apa , Bagiamana Islam Melihat hal Ini...

Banyak keterangan dari ulama yang menyatakan bahwa ruh orang yang telah meninggal bisa berjumpa dengan ruh orang yang masih hidup dalam mimpi.

Tafsir firman Allah di surat Az-Zumar ayat 42. Allah berfirman,

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42)

Ada dua pendapat ahli tafsir tentang ayat ini. Salah satunya, bahwa ruh orang yang ditahan adalah ruh orang yang sudah meninggal, sehingga dia tidak bisa kembali ke jasadnya di dunia. Sedangkan ruh orang yang dilepas adalah ruh orang yang tidur. (Ar-Ruh, Ibnul Qoyim, hlm. 31).

Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menjelaskan tafsir ayat tersebut,

إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا

“Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya.” (Tafsir At-Thabari 21/298, Al-Qurthubi 15/260, An-Nasafi 4/56, Zadul Masir Ibnul Jauzi 4/20, dan beberapa tafsir lainnya).

Kejadian nyata yang dialami para sahabat

Kejadian ini pernah dialami seorang sahabat yang dijamin masuk surga karena kerendahan hatinya. Beliaulah sahabat Tsabit bin Qois radhiyallahu ‘anhu. Peristiwa ini terjadi ketika perang Yamamah, menyerang nabi palsu Musailamah Al-Kadzab di zaman Abu Bakr. Dalam peperangan itu, Tsabit termasuk sahabat yang mati syahid. Ketika itu, Tsabit memakai baju besi yang cukup bernilai harganya.

Sampai akhirnya lewatlah seseorang dan menemukan jasad Tsabit. Orang ini mengambil baju besi Tsabit dan membawanya pulang. Setelah peristiwa ini, ada salah seorang mukmin bermimpi, dia didatangi Tsabin bin Qois. Tsabit berpesan kepada si Mukmin dalam mimpi itu:

“Saya wasiatkan kepada kamu, dan jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi kalut’ kemudian kamu tidak mempedulikannya. Ketika saya mati, ada seseorang yang melewati jenazahku dan mengambil baju besiku. Tinggalnya di paling pojok sana. Di kemahnya ada kuda yang dia gunakan membantu kegiatannya. Dia meletakkan wadah di atas baju besiku, dan diatasnya ada pelana. Datangi Khalid bin Walid, minta beliau untuk menugaskan orang agar mengambil baju besiku. Dan jika kamu bertemu Khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (yaitu Abu Bakr), sampaikan bahwa saya punya tanggungan utang sekian dan punya piutang macet sekian. Sementara budakku fulan, statusnya merdeka. Sekali lagi jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi kalut’ kemudian kamu tidak mempedulikannya.”

Setelah bangun, orang inipun menemui Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu dan menyampaikan kisah mimpinya bertemu Tsabit. Sang panglima, Khalid bin Walid mengutus beberapa orang untuk mengambil baju besi itu, dia memperhatikan kemah yang paling ujung, ternyata ada seekor kuda yang disiapkan. Mereka melihat isi kemah, ternyata tidak ada orangnya. Merekapun masuk, dan langsung menggeser pelana. Ternyata di bawahnya ada wadah. Kemudian mereka mengangkat wadah itu, ketemulah baju besi itu. Merekapun membawa baju besi itu menghadap Khalid bin Walid.

Setelah sampai Madinah, orang itu menyampaikan mimpinya kepada Khalifah Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, dan beliau membolehkan untuk melaksanakan wasiat Tsabit. Para sahabat mengatakan, “Kami tidak pernah mengetahui ada seorangpun yang wasiatnya dilaksanakan, padahal baru disampaikan setelah orangnya meninggal, selain wasiat Tsabit bin Qais. (HR. Al-Baihaqi dalam Dalail An-Nubuwah 2638 dan Al-Bushiri dalam Al-Ittihaf 3010)

Kasus semacam ini juga terjadi pada beberapa ulama. Kisah-kisah mereka banyak disebutkan Ibnul Qoyim dalam bukunya Ar-Ruh (hlm. 30 – 48). Salah satunya adalah kisah sahabat tsabit bin Qois di atas.

Athifah Bertemu Dengan Neneknya di Dalam Mimpi

Pasa kejadian kami tertimpa musibah banjir, tanggal 27 April yang lalu3 pekan setelah Emak mneinggal. Jadi banjir itu datang pas di jam yang sama menjelang Emak meninggal. kejadian banir di rumah kami sekitar jam setengah dua dini hari. Dimana saat itu, hampir bisa dipastikan orang-orang sedang tertidur pulas. Begitu juga dengan kami.

Hanya saja, malam itu, saya memang tertidur di ruang keluarga. Niatnya ingin menulis, sebab kebetulan saya ada deadline artikel blog. Tak berapa lama, malam itu si anak kedua kami Athifah, membangunkan saya, mmeberitahu bahwa air sudah masuk ke ruang makan. memang posisi ruang makan lebih rendah dari ruang keluarga. 

Saya kaget, istiqfar berulang kali dan segera membangunkan suami, memberitahu kalo rumah kebanjiran. 

Esok harinya, saat senggang kami bertanya kepada Athifah bagaimana kejadian yang sebenarnya malam tadi. Jadi Athifah bercerita..

Malam itu, ia ingin pipis. Lalu ke kamar mandi, setelah pipis ia duduk di kursi. Pikirannya bingung, mau tidur di kamar atau di kursi saja, sebab ada Ummi di sini. dalam pikiran bingung itu ia duduk saja di kursi. Tak berapa lama neneknya datang, menyapa dan memeluk Athifah. 

Di dalama ceritanya Athifah mengatakan bahwa, Nenek datang dan menyapanya. Memang hanya sebentar. Lalu Athifah duduk lagi, antara perasaan kantuk, kaget dan bingung. 

Tak berapa lama, Athifah merasakan kakinya basah dan kaget melihat rumah mulai penuh dengan air. Kemudian dengan berteriak Athifah membangunkan saya, mmeberitahu kalo rumah banjir.

Malam itu, kami dibangunkan oleh Athifah soal banjir ini, klao tidka mungkin kami juga akan sama seperti tetangga sebelah. baru ketahuan. ketika air sudah merendam rumah lebih dalam lagi. Paling tidak setinggi kasur spring bed kami, baru kami tahu dan sadar. Atau bahkan bisa lebih naas lagi, tidak ketahuan sama sekali dan kami sudah hanyut di bawah air.

Alhamdulillah, dengan lebih cepat kami tahu tentang banjir ini, jadi lebih banyak barang-barang yang bisa kami selamatkan.

Pengalaman Horor

Bagi sebagian orang bertemu atau bermimpi dengan orang yang sudah meninggal meski adalam mimpi adalaha sebuah pengalaman horor. Pengalaman yang akan membuat takut. Apalagi jika ada anggota keluarga yang baru saja meninggal. Tentu ada juga yang ketakutan.

Saya pun pernah, dulu mengalami hal ini waktu masih sekolah, saking takutnya akhirnya saya tidur dengan kakak-kakak saya yang lelaki. Sebab, waktu itu Emak sedang berada di rumah kakak saya, di luar kota.

Namun, kepada anak-anak dan keluarga saya selalu berkata,

Saat kita bermimpi dan bertemu dengan orang-orang yang sudah meninggal itu. Bisa artinya bahwa almarhum juga sedang rindu dan kangen dengan lantunan doa-doa dari kita. Oleh karena itu, mimpi itu adalah pertanda rasa rindu. saya ajarkan kepada anak-anak dan keluarga. Untuk segera berdoa dan mengirimkan amalan ibadah yang pahalanya bisa diberikan kepada almarhum, seperti bersedekah.

Jadi, tidak perlu kuatir apalagi takut jika didatangi seseorang yang sudah meninggal di dalam mimpi. tidak perlu menajdaikan hal ini sebagai pengalaman yang horor. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar